WhatsApp Image 2024-08-19 at 13.46.53

Tim Riset MTsN 1 Sidoarjo Lolos 30 Besar dalam Ajang MYRES 2024

Kabupaten Sidoarjo (MTsN 1) – Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) adalah ajang kompetisi di bidang penelitian untuk para peneliti muda, kegiatan yang dikomandoi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia ini diikuti oleh 7.961 peserta ini diseleksi menjadi beberapa tahap, tahap 1 presentasi proposal diambil 120 peserta kemudian dilakukan seleksi lagi hingga 30 peserta untuk melakukan tahap pelaksanaan penelitian dan grandfinal diambil 6 peserta yang lolos berkesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya di depan juri secara offline.

MTsN 1 kembali mengukir prestasi gemilang di kancah nasional. Dua peserta didik, Ghaniyah Wira Maysa dan Kania Arya Larasati berhasil lolos ke tahap pelaksanaaan penelitian (30 besar) dalam ajang MYRES Tahun 2024 dengan judul penelitian “Analisis Perilaku Pola Makan Merak Hijau (Pavo muticus) pada Musim Kemarau di Sabana Bekol Taman Nasional Baluran” berhasil menarik perhatian para juri.

Ghaniyah dan Kania mengangkat penelitian pola perilaku makan merak hijau ketika musim kemarau di Taman Nasional Baluran untuk bisa memberikan kontribusi keilmuan secara nyata. Mereka mengambil data penelitian langsung observasi di Taman Nasional Baluran (TNB). Sebagai data pembanding, mereka juga melakukan observasi di House of Kaliandra dan juga Taman Safari 2 Prigen. Observasi kali ini memberikan pengalaman baru untuk mereka, karena ketika hendak melakukan observasi dan penelitian di TNB mereka harus meyusun proposal perizinan serta presentasi kepada tim balai TNB, untuk memastikan bahwa penelitian yang mereka lakukan akan memberikan kontribusi pertimbangan pengambilan keputusan untuk satwa dan kelestarian lingkungan di TNB yang mana tentu mereka harus memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konersi (SIMAKSI).

“Kami sangat bangga dengan pencapaian Ghaniyah dan Kania. Mereka menunjukkan dedikasi dan kerja keras yang luar biasa dalam menyusun penelitian ini. Kami berharap mereka terus bersemangat dan dapat memberikan kontribusi nyata melalui penelitian ini,” ungkap Nuzhula Noer Laili salah satu pembimbing dalam penelitian ini.

Achmad Saifullah selaku kepala madrasah mengungkapkan bahwa prestasi yang diraih oleh keduanya adalah hasil dari kerja tim yang solid dan semangat belajar yang tinggi. “Semoga penelitian ini tidak hanya membawa nama baik MTsN 1 Sidoarjo, tetapi juga memberikan manfaat besar untuk menunjang perkembangan makhluk hidup yang lain di Taman Nasional Baluran khususnya dan masyarakat lain pada umumnya. Kami akan terus mendukung mereka hingga tahap akhir,” imbuhnya.

Dengan semangat dan dukungan yang luar biasa, diharapkan Ghaniyah dan Kania dapat terus melaju hingga tahap akhir MYRES 2024 dan memberikan hasil terbaik. MTsN 1 Sidoarjo bangga atas prestasi yang diraih dan terus mendukung pengembanan bakat dan potensi peserta didiknya. (Senja)

WhatsApp Image 2024-08-15 at 05.40.51

Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI Dalam Peringatan Hari Pramuka ke-63 di MTsN 1 Sidoarjo

Kabupaten Sidoarjo (MTsN 1) – Mengenang sejarah lahirnya Hari Pramuka yang berawal dari kemunculan Nationale Padvinderij Organisatue (NPO) di Bandung dan Jong Indonesische Padvinders Organisatie (JIPO) di Jakarta pada 1923 oleh Belanda serta disusul organisasi-organisasi kepanduan yang dikembangkan oleh pemuda Indonesia hingga terlahirnya gerakan Pramuka pada 14 Agustus 1961. Hal ini bersamaan dengan dianugrahkannya Panji Gerakan Pramuka yang ditetapkan lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961.

Rabu (14/08), MTsN 1 menggelar upacara untuk memperingati Hari Pramuka ke-63 di halaman utama. Upacara ini dihadiri oleh seganap dewan guru dan karyawan serta seluruh peserta didik dengan memakai seragam pramuka beserta atribut lengkap. Upacara peringatan kali ini berjalan dengan khidmat yang diakhiri dengan performance dari Scoutsanda.

Ida Puspitorini selaku pembina upacara mengharapkan untuk kita menghormati segala perjuangan pemuda Indonesia dalam mewujudkan organisasi yang kompleks untuk cinta terhadap tanah air melalui gerakan Pramuka dengan menanamkan nilai Pancasila untuk menjaga keutuhan NKRI dalam menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045 dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia yang unggul dan memiliki daya saing yang berjiwa Pancasila dengan pengamalan Tri Satya dan Dasa darma Pramuka.

“Saya merasa bangga atas pencapaian anak-anak Scoutsanda ini. Tidak sulit untuk membentuk karakter anak yang terimplementasi dalam kegiatan Pramuka. Karena anak-anak yang masuk di madrasah ini sudah terpilih, hanya sedikit mengarahkan saja anak-anak bisa berkembang dan berprestasi. Kami terus memotivasi mereka untuk selalu bertoleransi dan memiliki rasa solidaritas yang tinggi untuk menjaga keutuhan organisasi,” imbuh Ida Puspitorini.

Achmad Saifullah selaku kepala madrasah yang ditemui secara terpisah mengungkapkan bahwa “Kedisiplinan serta kepedulian dalam menghadapi berbagai rintangan yang ada akan menjadikan jiwa Pramuka yang harus dipertahankan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pramuka dapat membentuk kepribadian, fisik, mental, daya juang, kepemimpinan, dan juga segala hal baik lainnya. Dengan begitu pramuka akan menjadi aktor penggerak dan pilar kekuatan negara dalam menuju Indonesia Emas.  Semoga Allah meridhoi upaya dan langkah kita semuanya untuk dapat mewujudkan nilai-nilai Pancasila yang termaktub dalam Gerakan Pramuka,” ungkap Achmad Saifullah. (Senja)

22

Pentingnya Pendidikan Formal dan Non-Formal

Pentingnya Pendidikan Formal dan Nonformal bagi Kehidupan Manusia

Pendidikan adalah salah satu faktor terpenting dalam kehidupan manusia. Pendidikan yang baik dan benar dapat membantu seseorang mengembangkan potensi yang dimilikinya, memperoleh pengetahuan yang bermanfaat, serta menjadi individu yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.

 

Untuk mencapai pendidikan yang baik dan benar, diperlukan adanya kurikulum yang tepat dan efektif, metode pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif, serta fasilitas yang memadai. Selain itu, peran guru dan orang tua juga sangat penting dalam proses pendidikan. Guru harus mampu menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami, serta memberikan dukungan dan motivasi kepada siswanya. Orang tua juga harus memberikan dukungan dan memotivasi anak-anaknya untuk belajar dengan baik.

Di samping itu, pendidikan juga harus mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kejujuran kepada siswa. Pendidikan harus membantu siswa menjadi individu yang memiliki etika yang baik dan memiliki sikap yang positif terhadap lingkungan sekitar.

 

Pendidikan yang baik dan benar juga harus mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia kerja di masa depan. Selain membekali siswa dengan pengetahuan yang bermanfaat, pendidikan juga harus mengajarkan siswa tentang kemampuan yang dibutuhkan di dunia kerja, seperti kemampuan beradaptasi, bekerja sama dengan orang lain, dan memecahkan masalah.

Pendidikan yang baik dan benar tidak hanya terbatas pada pendidikan formal di sekolah, tetapi juga harus terus menerus dilakukan sepanjang hidup seseorang. Dengan terus belajar dan mengembangkan diri, seseorang dapat terus meningkatkan kualitas hidupnya dan memiliki kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat.